Lubang di Tembok, Celah untuk Aktivitas Ilegal
Tembok pembatas rel kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, kembali menjadi sorotan setelah ditemukan lubang-lubang kecil yang diduga dimanfaatkan sebagai akses untuk praktik prostitusi. Meski sebelumnya tembok tersebut telah ditutup dengan lempengan besi oleh pihak PT KAI, sejumlah warga menyebut masih ada oknum yang nekat menjebol atau memanjat tembok demi masuk ke area rel.
Upaya Penutupan dan Patroli Keamanan
Menurut keterangan warga sekitar, aktivitas mencurigakan di balik tembok mulai berkurang sejak dilakukan penutupan dan patroli rutin oleh petugas keamanan stasiun. Namun, lubang-lubang kecil yang tersisa masih menjadi celah yang rawan disalahgunakan. Seorang tukang ojek setempat menyebut bahwa meski tidak seramai dulu, praktik tersebut belum sepenuhnya hilang.
Harapan Warga untuk Penanganan Lebih Tegas
Warga berharap agar lubang-lubang kecil yang masih tersisa segera ditutup secara permanen. Mereka juga meminta agar pengawasan ditingkatkan, terutama pada malam hari ketika aktivitas ilegal lebih sering terjadi. Selain itu, pemasangan rambu larangan dan edukasi kepada masyarakat dinilai penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.